Selasa, 23 Agustus 2011

Tak Harus Memiliki

coment ye gmna tnggapannya sm cerpen yg stu ini........"

C

E

K

I

D

O

T

“gw nggak tau, maunya lu itu apa. Udah jelas-jelas alvin itu suka banget sama lu, sayang dan perhatian. Kenapa dah dia lu putusin,” tanya shila yang nggak habis pikir tentang kelakuan sivia

“gw nggak suka sama dia,” jawab sivia lantang

“Klo lu nggak suka, kenapa lu terima dari awal, waktu dia nembak lo..?”

“Yach, gw kan nggak tau sikap dan sifat dia kayak itu. Ternyata pas dijalanin, gw rasa aku nggak cocok aja sama dia”.

“Tapi kan lu sm alvin baru sebulan jalan bareng. lu butuh waktu vi, agar lu tau banyak soal alvin”.

“Duh..... shill. Waktu sebulan itu cukup lama. Mau berapa lama lagi sich? Lagian gw udah bosen sama dia”.


“lu nggak boleh gitu vi. alvin itu orangnya baik. Salah apa sich dia sama lo. Pokoknya w nggak setuju klo lu putus sama dia”.

“Lho ... koq jadinya lo yang sewot. Ya udah, lo aja yang pacaran sama dia. Atau jangan-jangan lo tu naksir ya sama alvin, makanya ngebelain dia”.

“Bukan gitu vi!”

“ok,teruss?”

“gw nggak mau lu bakal nyesel.gw ini sahabat lu vi.. gw nggak mw lu nyesel nantinya”.


“Duh......perhatiannya. Tenang aja shill, nggak akan terjadi apa-apa sama gw”.

“ok, gw percaya, vi. Sejak gabriel pergi dari lu, lu tu banyak berubah. sivia yang dulu nggak pernah nyakitin perasaan orang lain, sivia yang selalu setia, sivia yang punya warna hidup”.


“Ach ..... udah lah shill, semua itu masa lalu. Lupain aja sivia yang dulu meskipun sikap gw udah berubah. Dan gw rasa soal gabriel nggak usah dibahas dech”.

“Tapi gabriel kan yang buat lu jadi kaya gini vi. gw kasian sama lu”.

“lu nggak perlu kasiani gw, gw nggak papa shill”.

“lu nggak perlu bohong vi. lu tuch menderita gara-gara orang yang paling lu sayangi ningalin lu tanpa membuat keputusan apapun. gw kenal bgt sama lu vi. gw pengen lu lupain gabriel”.
sivia terdiam.diresapinya kata-kata shilla barusan. shilla emang bener, sivia harus membuang jauh-jauh masa lalu dan membuka kehidupan untuk kebahagiaan. rio, lintar, ray, cakka dan alvin salah apa mereka?

Tanpa diduga oleh shilla, sivia memeluknya dengan erat. Gadis itu menangis di pelukan sahabatnya.

“Tapi gw nggak bisa shill. gw nggak bisa lupain gabriel ,” ujar sivia smbil terisak-isak

“Ss ....sst, lu pasti bisa vi,u harus tw cinta sejati akan membawa lu kpda kebaikan nd kebahagiaan."jawab shilla.

akhirnya sivia mengikuti anjuran sahabatnya yg satu itu.sivia berharap itu bukan kesalahan seoerti kesalahan yang pernah ia buat sewaktu menerima gabriel.

walaupun sivia udah berusaha untuk deket dengan alvin,tapi hatinya blum bsa terbagi,ia msh blm sepenuhnya melupakan gabriel,cowo yang udah ninggalin dya tanpa sebab sdikitpun.

5 juni 2011

alvin mengajak sivia ke cafe di wilayah jakarta. Suasana cafe yang cukup romantis pas benar pilihan alvin untuk mengungkapkan semua perasaannya ke sivia.

“vi, gw nggak tau dan entah apalagi yang bisa gw lakukan untuk yakini lu, kalau gw bener-bener serius sama lu. gw ngerti kok, kalau hati lu bukan untuk gw. gw nggak bisa mengantikan posisi gabriel di hati lu”.

“vin...? Kok lo tau?”

“shillai udah cerita banyak tentang lu. Maaf, mungkin gw terlalu lancang tau soal lu. Tapi ini gw lakuin karena gw bingung sma sikap lu. Kita udah hampir dua bulan pacaran, tapi nggak seperti orang pacaran lazimnya. gw sadar vi, gw nggak akan bisa bahagiakan lu”.

alvin menarik napas dalam-dalam. gw nggak peduli perasaan lu ke gw seperti apa, tapi lu harus tau gw benar-benar sayang sama lu,gw cinta sama lu, vi.

Streett....!! tanpa diduga jus tomat sivia tumpah, sehingga membasahi jeans yang dikenakan sivia.

“Kok bisa gini vi? lu sich melamun aja,” kata alvin sembari membersihkan celana sivia dengan tissue. sivia membiarkan alvin melakukan itu. Nggak biasanya dia seperti itu.

“Dah selesai,” kata alvin

sivia kaget. Berarti dari tadi alvin membersihkan celananya, sivia terus melamun.

“Thanks ya vin. Duh .. jadi nggak enak nich”.

“Nggak apa-apa vi”.

“Aku ke toilet sebentar ya vin”.

sivia ke toilet yang berada di sebelah kanan pintu keluar.

“Oh Tuhan...., kenapa gw selalu deg-degan terus bila dekat sama alvin, padahal sebelaumnya nggak gitu. Dia baik banget, gw nggak tega kalau nyakitin dia. Mungkin shilla benar, gw harus menerima alvin jadi soulmate gw, dan gw akan berusaha belajar mencintainya,” pikir sivia dalam hati.

Pas mau masuk ke toilet, tiba-tiba mata sivia terbentur dengan sosok yang nggak asing lagi buatnya.

“gabriel ....?”

“sivia......kenapa ada di sini?”

“lu sendiri? gw lagi makan bareng sama teman”.

"sma siapa kemari? sama pacar lu?”

waduhh,,gabriel ngeledek atau serius.

“Nggak, teman.”

“lu masih sendiri vi?”

“He eh”.

“Sama donk kalau gitu”.

“Kenapa ya gw nggak ngerasain hal yang sama pada gabriel seperti yang gw rasakan waktu sama alvin,” pikir gw

“Berarti gw bisa donk jalan lagi sama lu,” tanya gabriel.

sivia bingung dengan pertanyaan gabriel barusan.

“Boleh”.

“vi, gw cabut dulu, teman-teman nunggu tuh...”.

    SKIP

“shill, gimana nich? Ntar malam gabriel ngajak gw kencan.”
“Kencan apaan?”
“shill, gw bingung banget. Tau nggak, dia ngajak gw balikan”.
“Nggak bisa vi. gw nggak setuju”.
“Tapi gw masih sayang sama dia. Dia nggak berubah shill. Lagian kita berdua kan belum putus”.
“lu tu gila ya vi. gabriel tu udah ninggalin lu, terus sekerang dia ngajakin lu pacaran lagi. lu tu jangan bego vi”.
“Tapi gw seneng kalau bisa jalan sama dia lagi. Masalahnya alvin, shill. Gimana alvin?”
“gw nggak bisa bantu lu soal ini. gw nggak ikut dalam perbuatan konyol lu”.
“Ya udahlah, shill”.
shilla ninggalin sivia. Sementara sivia masa bodoh dengan omongan shilla.
Malamnya gabriel menjemput sivia. gabriel membawa sivia ke tempat yang nggak kalah romantisnya dengan waktu alvin ngajak sivia.
“vi,gw minta maaf”.

“Soal apa?”sivia
“gw tau, mungkin permintaan maaf gw ini nggak cukup buat nebus kesalahan gw sama lu. gw ninggalin lu gitu aja,” hati-hati gabriel melanjutkan kata-katanya.
“Waktu itu gw nggak tega mutusin lu, makanya gw pergi ninggalin lu”.
“vi, maafin gw. Sebenarnya waktu kita masih pacaran dulu, gw  dah menjalin ubungan dengan cewe laen,namanya ify.gw melihat ada sesuatu yang berbeda sma ify,dan gw pikir perbedaan itu bisa membuat gw lebih bahagia sama ify,tapi ternyata gk.dya lebih memilih cowo laek,dya ninggalin janjinya ke gw,huft..vi,apa masih ada cinta bwat gw sperti dulu lagi?w ngeliat masih ada cinta di mata lu vi.."
sivia menghela nafas,sepertinya sulit untuk bicara.

"tapi sorry el,w gk bisa."via
"tapi kenapa,w tw klo lu itu hanya cinta sm w vi..,pliiss vi, beri gw kesempatan kedua,gw janji gk akan ngulangi kesalahan yang pernah w perbuat sama lu dulu.."gabriel lantang.
"gk bisa el,w cuma pngen mencari kebahagiaan kaya lu,dan w sadar kalo kebahagiaan gw gk ada sama lu."
"tapi vi,kita bsa mulai ini dari awal lagi.."gabriel pantang menyerah untuk ngeyakinin via.
"sorry el,gw harus pergi,"jawab via smbil mengambil tasnya dan segera pergi.

Tanpa mereka sadari percakapan merekaberdua dilihat dan didengar oleh alvin dan shilla,mereka sengaja membuntuti via dan gabriel,
"huftt,,,gw gk tw shill harus ngapain lagi,semakin hari via makin bwat hati gw kecewa,semakin hari juga perasaan cinta gw sma dya berkurang."alvin
"ko lu gitu si vin,lu itu gk bleh menyerah,lagipula tdi si via kan gk nerima gabriel lagi,berarti dy udah yakin sama lu vin.."bantah shilla.
"gk tw shill,gw ngerasa dya bukan cinta sejati gw,dan gw ngerasa kebahagiaan gw gk ada di dy."yakin alvin.


2 minggu kemudian..

alvin yang semakin lama semakin deket sma shilla,membuat sivia semakin heran,tapi sivia tidak memikirkannya terlalu jauh,karena via berpikir bahwa alvin itu cuma cinta sama dya.tapi lama-kelamaan hatinya via semakin panas dan curiga.akhirnya dya berencana mengikuti shilla dan alvin ke sebuah cafe.
dan ia pun mendengar percakapan shilla dan alvin.

"shill,sebernya lu ngerasa ada yang beda gk sii pas kita lagi jlan berdua sebgai seorang,,hmmmmm..,sahabat.."alvin.
"beda dari mana?gk ach..."bantah shilla yg mencoba membohongi alvin.
"shill sebenernya,,hmmmmmmmmmmm...""
"apa dach alvin.."
"gw suka sm lu shill.."
"hahhh,gk boleh.."kaget shilla.
'loh..kenapa,?"
"pokoknya lu gk boleh ska sama gw vin,lu itu bukan bwat gw,tapi...."
"tapi siapa..?sivia?w kan dah pernah bilang sama lu shill,klo sekarang cinta gw ke sivia itu udah pudar,dan terganti sama lu shill...."
"sorry,gw hrus pergi...:"
"shill...shilla.."

shilla pergi meninggalkan alvin sendiri,dan sivia yg mendengarkan percakapan mereka berdua kaget akan perkataan alvin barusan,air matanya jatuh satu persatu,lagi-lagi dya harus merasakan sakitnya ditinggal,padahal via sudah berhasil mencintai alvin sepenuh hati,tapi nyatanya cinta sejatinya belum waktunya untuk hadir dihidupnya.

1 tahun kemudian...

shilla yang harus berpura-pura tidak mencintai alvin harus menanggung sakitnya hatinya sekarang,dia rla melakukan itu demi via sahabatnya,dya tw klo via sudah sngat mencintai alvin,dia gk mw klo via smpai merasakan sakit hati lagi.dan shilla tidak tahu dimana alvin sekarang karna rumahnya yang sudah tidak ditenpati lagi.

1 bulan kemudian...

handphone shilla berbunyi dan shilla langsung membukanya,dan ternyata sms itu dari alvin.dan sms itu sma seperti sms alvin selama ini,tapi...,ada sesuatu yang berbeda.
to : shilla
from : alvin

"shill,gw minta maaf shill,gw gk tw apa yg membuat lu kya gini ,gw mohon untuk kali ini mungkin ini sms gw untuk lu yg terakhir,dan gw mohon sma u shill,gw minta satu permintaan gw yang terakhir sama lu,tlong..,lakuin sesuatu yang membuat gw gk dibikin bingung sma sikap lu ini shill,karna mungkin gk ada waktu banyak lagi untuk gw meraskannya lagi.,gw mohon shill..."

shilla yang heran dengan isi sms dari alvin itu tidak berpikir panjang,ia yakin bahwa ia akan melakukan sesuatu untuk memberikan sinyal kpda alvin.

3 hari kemudian...

shilla yang sedang mengikuti festival,menyanyikan sebuah lagu yang khusus ia pilih untuk alvin.
"semoga lu nonton ini dirumah vin,dimanapun lu berada,gw pengen lu nonton,"hati shilla berkata.
"lagu ini gw nynyikan untuk seseorang yang sayangi,cintai dan gw kagumi karna keteguhan hatinya menunggu kebahagiaan cinta dalam hidupnya.."shilla kpda penonton.

mungkin ini memang jalan takdirku
mengagumi tanpa dicintai
tak mengapa bagiku
asal kau pun bahagia dalam hidupmu, dalam hidupmu

telah lama kupendam perasaan itu
menunggu hatimu menyambut diriku
tak mengapa bagiku
mencintaimu pun adalah bahagia untukku, bahagia untukku

kuingin kau tau diriku disini menanti dirimu
meski kutunggu hingga ujung waktuku
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
tuk ucapkan slamat tinggal untuk slamanya
dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja

alvin yang menonton shilla dari rumah sakit meneteskan air mata yang jatuh dengan ketulusan cinta untuk shilla,
"shill,ini adalah hal terindah yang pernah gw dapet shill,untuk pertama dan mungkin untuk terakhir.."alvin

ya..,alvin sakit kanker hati stadium akhir,hatinya semakin mengecil dan terkadang dia harus memakai bantuan pernapasan,karana pernapasan yang sudah tidak mulai berfungsi,ia tidak ingin shilla tw,ia tidak ingin memberatkan pikiran shilla.

sebulan kemudian...

alvin meninggal,,ya..ia meninggal dengan kepuasan yang amat besar,
sebelum ia meninggal ia berpesan kpda ortunya bahwa ia ingin dimakamkan di jakarta.shilla yang sudah mengetahui hal tersebut hadir di pemakaman alvin.

"vin,gw gk akan marah sama u vin,w gk akan bilang "napa lu gk bilang sma gw dari awal klo lu sakit",gw juga gk akan nyesel vin,karna waktu itu gw udah ninggalin lu sendir dan gk jujur sma perasaan gw waktu itu vin,gw yakin lu juga pasti akan mengerti,kita memang saling mencintai vin,tapi cinta kita mungkin gk akan pernah bersatu,tapi satu yang lu harus tw,klo cinta kita akan abadi smpai kapanpun..."

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar